Ditulis oleh : Scientific Rev: Redaksi Ilmugeografi
dari situs Ilmu Geografi. Com
Peningkatan teknologi, industri dan gaya hidup masyarakat yang buruk, membuat tingkat pencemaran menjadi hal lumrah untuk saat ini. Belum lagi diperparah dengan fasilitas pengolahan limbah yang tidak tersedia dengan baik dan benar.
Di beberapa negara di dunia, proses pengolahan limbah dilakukan dengan baik, dan masyarakatnya sudah sadar akan pentingnya menjaga kebersihan menjadi gaya hidup. Sayangnya, hal tersebut tak terjadi di beberapa negara di belahan dunia bagian lain.
Berikut daftar negara dengan tingkat pencemaran terburuk :
Pakistan. Pakistan adalah negara dengan tingkat pencemaran terburuk nomer satu di dunia. Negara yang dihuni kurang lebih 180 juta penduduk ini mengalami krisis air bersih, karena sungai yang hanya ada satu-satunya di negara ini tercemas oleh limbah dari aktivitas industri dan agraria.
Aktivitas industri juga menjadi penyumbang terbanyak pencemaran udara tanah dan air. Tak hanya itu, negara ini juga dikenal sangat bising. Sehingga pencemaran suara sudah menjadi hal biasa masyarakat Pakistan.
Qatar. Meski negaranya sering menjadi tuan rumah beberapa even besar olahraga intenasional, seperti olimpiade dan Piala Dunia Sepak Bola (2022), namun Qatar masuk dalam daftar negara dengan tingkat pencemaran terburuk.
Penyumbang limbah terbanyak negara ini berasal dari aktivitas pertambangan dan pengolahan minyak. Sehingga kualitas udara, Tanah dan air negara ini sangat buruk. Ditambah dengan pembuangan limbah pestisida dan fertilizer dari aktivitas pertanian, kian memperburuk kualitas pencemaran.
Afganistan. Negara ini mengalami tingkat pencemaran terburuk sejak Amerika memasuki wilayah Afganistan. Suasana perang yang berkecamuk membuat Afganistan menerima limbah nuklir dan sampah yang tak terolah dengan baik.
Di Kabul, limbah rumah sakit bahkan tidak tertangani dengan baik, dan dibuang secara tidak layak. Hal ini memperparah tingkat pencemaran udara, air dan tanah di Afganistan, dan seakan memperburuk penderitaan warganya sebagai korban perang.
Bangladesh. Sumber pencemaran utama negara ini adalah jumlah warga negaranya yang sangat banyak. Hal ini diperparah dengan fasilitas kebersihan dan pengolahan sampah yang buruk dan tidak memadai.
Belum lagi gaya hidup masyarakat setempat yang belum memahami benar manfaat dan menjaga kualitas hidup bersih untuk mereka. Akibat limbah yang dibuang setiap hari, kondisi air, udara dan tanah negara tersebut sangat buruk. Pencemaran logam berat menjadi isu paling sering terjadi.
Iran. Negara urban ini memiliki penduduk dengan karakter mobilitas sangat tinggi. Pencemaran udara dihasilkan dari aktivitas warga setempat dengan kendaraan mereka setiap hari. Hal ini diperparah dengan kualitas gas buang kendaraan yang sangat buruk.
Kondisi pencemaran tak hanya terjadi di udara karena emisi gas buang kendaraan yang buruk, warga Iran juga dikenal sangat konsumtif. Dalam perhitungan rata-rata, sekitar 50 ribu ton sampah dibuang oleh warga Iran, setiap hari.
Mesir. Tingkat kemajuan peradaban, membuat warga negara Mesir memiliki mobilitas sangat tinggi. Warga negara ini sangat gemar bepergian dengan kendaraan, ditambah fasilitas umum emisi gas buang yang dihasilkan sangat tinggi.
Hal ini berdampak pada kualitas udara negara tersebut yang sangat buruk. Dalam sebuah riset mengatakan, di Kairo, ibu kota Mesir, tingkat pencemaran udara bahkan lebih dari 20 kali lebih tinggi dibanding batas aman udara yang dapat dihirup oleh manusia.
Mogolia. Negara Asia yang berbatasan dengan Rusia ini memiliki karakteristik suhu global unik. Dimana musim dingin ekstrem sering terjadi sepanjang tahun. Hal ini yang membuat orang Mongolia memiliki kebiasaan menghangatkan diri.
Dari aktivitas ini, proses pembakaran sudah menjadi hal umum yang terjadi setiap harinya. Proses ini pada akhirnya berdampak pada peningkatan pencemaran udara. Selain itu, sisa pembakaran juga kerap menyisakan sampah.
Bahrain. Sebagai negara dengan tingkat ekonomi bergantung pada aktivitas pertambangan minyak, negara ini kerap bermasalah dengan emisi gas dan limbah yang dihasilkan. Aktivitas pertambangan kerap menyebabkan terbuangnya limbah cair, padat dan gas.
India. Negara ini sangat getol membangun industri, untuk itu industri bersekala kecil, menengah hingga besar sangat umum dijumpai di negara ini. Hal ini yang berdampak pada penumpukan limbah dalam sekala yang sangat besar.
Uni Emirate Arab. Lagi-lagi negara timur tengah, UEA juga dikenal sebagai penghasil minyak terbesar di dunia. karena aktivitas ini limbah yang dihasilkan pun berjumlah sangat besar. Namun kini, kesadaran akan hal tersebut meningkat dan membuat warganya getol melakukan gerakan Go Green.